di gelapnya malam, pikiran ini menjalar liar ke penjuru tempat. ia mulai bercabang bagai ranting tak berujung, menelusuri jendela-jendela bercorak pelangi yang mengumandangkan senandung rindu. kuncup-kuncup mulai bertumbuhan di antara jemari kayunya, lalu putihnya mekar bersemi hiasi istana pelangi.
sang ranting memeluk angin, memanjat langit, dan menggapai awan dengan jari-jari kekarnya. ia coba menggapai matahari, tetapi panasnya membakar ujung jarinya, menjalar hanguskan bunga salju yang tadinya menghujani bumi. sang api dengan ganasnya melahap ranting hingga akarnya dengan lidahnya yang panas.
merubah jendela pelangi jadi abu.
hancurkan guratan mimpi yang terukir di pilar-pilar cinta.
runtuhkan istana pelangi jadi serpihan awan hitam.
sisakan lara bagi penghuni pondok salju.
yang tersisa hanyalah sebutir sesal akan hilangnya sebuah mimpi.
Friday, June 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Auww...this is so intense it is amazing. I wish I could write like you.. I love to read your stuff.. Its familiar yet foreign. Upload more. You should use your other art as well.
awwwh thanks dahling! i need to practice writing in english tho hhahaha
Post a Comment